Selasa, 03 April 2012

Apakah Anda sudah menyiapkan ”senjata” emas?

Seperti telah saya tulis pada artikel terakhir mengenai emas yang berjudul “Apakah koreksi di pasar emas sudah selesai?”, saya memperkirakan koreksinya belum selesai sepenuhnya, dan pasar emas masih akan turun sekali lagi sebelum membentuk harga lebih rendah yang dapat bertahan.  Apabila kita meneliti grafik harian dibawah ini, jelas terlihat bahwa gelombang jual kelima (dan kemungkinan besar yang terakhir) telah dimulai sejak tanggal 29 Februari yang lalu, ketika harga emas terkoreksi sekitar $100/toz dalam sehari.
Adapun beberapa hal yang menarik pada daily chart tersebut:
  • Setelah support dari wave keempat ditembus kebawah, koreksi emas mengalami akselerasi dan turun dengan cepat;
  • Pelaku pasar sebetulnya telah memperoleh peringatan dini atas pelemahan itu dalam bentuk bearish divergence di Relative Strength Index, dimana harga emas masih berlanjut naik dalam bulan Februari tetapi indikator teknikal tidak mampu untuk mengikutinya;
  • Pasar emas selama ini belum berhasil memecahkan pola dengan lower lows ($1,534.49/toz dan $1,521.94/toz) maupun lower highs ($1,920.30/toz$1,802.60/toz dan $1,791.49/toz), meskipun rally dari akhir tahun 2011 kuat sekali.  Maka dengan demikian, secara teknikal pasar emas tetap berada dalam sebuah DOWNTREND.

Kondisi bursa saham AS mengkhawatirkan
“You are seeing gold take out some short-term technical support levels. I guess the next one of significance is at $1,650.  If gold were to take $1,650 out, that would get more of the hedge funds and the algorithm traders shorting. I have said this before but every time this happens, and it’s been going on for 11+ years, buy the weakness.  That’s all you do here and don’t worry about it because the fundamentals for gold have gotten better with each passing day. As we are doing this interview, the Dow and gold are trading down exactly the same in terms of percentages.  If the Dow is going to head lower, they will knock gold down initially.  They will not let gold be seen as the alternative when the Dow runs into difficulty, at least initially.  Eventually gold will come to the forefront, but in the early stages we are going to have to endure this. What I’m most concerned about is the big picture for everything because I think conditions are deteriorating at an alarming rate. All of this is being obscured by bogus statistics, hype and mainstream promotion. I don’t believe anything has gotten better and the fact is this will manifest itself in most markets, which will be hurt by the action, whereas gold and silver will be the ultimate  beneficiaries.  But in the short-term you have to go through a little pain and I think that’s exactly where we are.”
-John Embry, Chief Investment Strategist at Sprott Asset Management-
Belakangan ini, hubungan antara berbagai aset sangat erat.  Misalnya saham, emas dan juga kebanyakan mata uang utama terhadap dolar AS selama beberapa bulan terakhir pada umumnya bergerak kearah yang sama.
Oleh karena itu bursa saham AS, yang selama ini masih berlaku sebagai benchmark untuk bursa saham lainnya, patut diperhatikan oleh investor di pasar emas.  Soalnya kini S&P 500 ibaratnya berada di ujung tanduk, yang ditunjukkan oleh grafik harian dibawah ini.
Sejak awal bulan Oktober 2011, indeks saham yang terdiri dari 500 perusahaan terbesar di Amerika Serikat membentuk sebuah rising wedge yang makin hari makin menyempit.  Pola ini pada umumnya bearish, maka penetrasi support yang sekarang terletak di sekitar 1310 perlu diwaspadai dengan seksama.
Selain itu, suatu bearish divergence di Relative Strength Index mengancam kelanjutan penguatan bursa saham AS.  Lagipula MACD atau Moving Average Convergence-Divergence juga telah memulai penurunannya jadi probabilitas cukup besar bahwa indeks S&P 500 akan terkoreksi dalam waktu dekat.
US dollar makin perkasa
“For a decade I have been urging my subscribers to move into gold – either physical bullion or otherwise. Now I am at it again PLEASE MOVE INTO GOLD. Those who think gold has lapsed into a bear market simply do not know what they are talking about. Gold has simply been correcting in an on-going bull market. This is a time when almost every central bank in the world is grinding out paper currency, grinding it out by the car-load. This is a time when people are searching for safety. People are frightened and confused. Where is the land of safety? There is only one safe asset on the planet: that safe asset is gold. Uninformed people believe gold is just a commodity. Wrong, gold is absolute money. Gold alone is the world’s only completely safe currency. Gold has no counter-party against it, and no central bank has ever found a way to create gold. Almost every nation on earth has indulged in the same kind of fiscal madness. To cover the insane spending, nations have had to create an almost endless amount of fiat currency. This avalanche of “money” has steadily reduced the buying power of almost every currency. The result is that it takes increasingly more paper currency to buy one ounce of real money – gold. Gold may now be ending its latest correction. If I am correct in this, gold is in a buying zone.”
-Richard Russell, 87-year old writer of the Dow Theory Letters-
Disamping bursa saham AS yang bisa merosot setiap saat, faktor kedua yang sangat mempengaruhi pergerakan harga emas adalah nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama di dunia.  Hingga kini korelasi antara emas dan US dollartetap negatif, artinya jika dolar AS menguat emas cenderung tertekan dan sebaliknya.
Coba kita melihat daily chart dari US dollar index dibawah ini terlebih dahulu agar tidak ada keraguan mengenai arah pergerakan selanjutnya, baik dari US dollar dan harga emas.  Ternyata struktur ataupun pola dari indeks dolar AS terpampang dengan jelas dan mudah sekali untuk diterangkan.
Setelah US dollar index menyelesaikan impulsive wave dari 74.724 hingga 81.784 dan corrective wave sampai 78.095, dolar AS kembali menguat terhadap kebanyakan mata uang lainnya.  Sinyal awalnya untuk kebangkitan US dollar pada bulan Februari sudah diberikan oleh bullish divergence di MACD lines, dan selanjutnya diperkuat oleh sebuah key reversal day (dimana indeks dolar AS mencetak level terendah barunya dalam wave C tapi berhasil ditutup di atas level penutupan sehari sebelumnya).  Apalagi candle tersebut membentuk sebuah bullish engulfing, jadi pola pembalikan sungguh kuat.
Sekali bursa saham melemah secara signifikan, suatu rally di US dollar index akan berkembang menuju level tertinggi dari impulsive wave sebelumnya di 81.784, dan kemungkinan membukukan new 52 week highs.  Itu seharusnya pada gilirannya menekan harga emas, yang dapat terkoreksi lagi ke zona support di antara $1,525/toz dan $1,550/toz.
Skenario dalam jangka pendek
“Recent central bank behavior, including that of the U.S. Fed, … may as well induce inflationary distortions that give a rise to commodities and gold as store of value alternatives when there is little value left in paper.”
-“Bond King” Bill Gross-
4-hourly chart dari emas dibawah ini menggambarkan kondisi pasar pada saat ini.  Seperti dapat Anda lihat wave (1)dan (2) kemungkinan telah selesai, dan kita sekarang akan menyaksikan subwaves 1 hingga 5 dari wave (3) dalam beberapa hari kedepan.
Apabila perhitungan dari Elliott Wave ini tidak salah, kita seharusnya segera membentuk subwave 3 dari wave (3), yang pada umumnya paling besar dan paling panjang.  Maka waspadailah koreksi yang cukup tajam (kira-kira $75/tozhingga $125/toz) dalam waktu dekat, yang mungkin juga akan didukung oleh RSI yang overbought maupun perpotongan MACD lines ke bawah.
Apakah Iran akan diserang?
“Gold is the logical choice and the next step in the demise of the US dollar as the world’s reserve currency.  There’s a lot of demand for the dollar to buy and sell oil.  If countries stop using it, demand for the dollar would fall, at the very time the US is greatly increasing the supply of dollars. The day is coming then trillions of dollars outside the US will only be spendable inside the US.  At that point it’s game over for the dollar.”
-Doug Casey-
Perseteruan antara Iran di satu sisi dan Israel maupun Amerika Serikat di sisi lain hangat dibicarakan belakangan ini.  Jika resikonya secara geopolitics makin meningkat kedepan dan sebuah perang tidak dapat dihindarkan, seharusnya logam mulia diburu oleh investor sebagai sebuah safe haven yang memberikan perlindungan ketika pertumbuhan ekonomi dunia terancam turun.
Marc Faber, yang menerbitkan the Gloom Boom and Doom Report, pun memperingati investor dan mengatakan hal berikut ini pada sebuah investment conference:
“Political risk was high six months ago and is higher now.  I think sooner or later, the U.S. or Israel will strike Iran – it’s almost inevitable.”
“Say war breaks out in the Middle East or anywhere else, (U.S. Federal Reserve chairman) Mr. Bernanke will just print even more money – they have no option … they haven’t got the money to finance a war.”
Tentunya ketegangan di Timur Tengah pada akhirnya akan mendorong harga minyak naik, dan menyebabkan tingkat inflasi maupun harga emas cenderung melonjak (lihat grafik diatas ini).  Hal tersebut diuraikan dengan cemerlang oleh James Turk dari GoldMoney, jadi kita sebaiknya tidak mengabaikan apa yang disampaikan olehnya:
“There have been three phases: the first, when OPEC jacked up the price of oil; the second when more expensive non-OPEC fields came on stream putting a cap on prices, and finally the third, where prices have increased seven times so far.  It is this third trend, from which there is no apparent escape.  The chart is on a logarithmic scale, which means that prices have been rising at an exponential rate since 1998.”
“With the production/consumption imbalance set to deteriorate further, there can be only one result, and that is considerably higher prices.  And with quantitative easing in the markets there will be extra money to pay higher prices, the consequences for global price inflation do not bear thinking about.”
“Living with an energy supply crisis will require a radical change in our lifestyles – downwards.  The best financial protection from this event appears to be physical gold, which has tracked the price of oil reasonably well over the years as shown in the chart, and can be expected to continue to do so.  After all, the combination of the most rapid global monetary expansion in peace-time history and soaring oil prices is an inflationary disaster in the making.
QE atau tidak?
“If something goes awry in Europe that could easily lead to a sharp and very big selloff in gold, just as was the case in 2008.  People sold gold because they needed liquidity.  Gold went down sharply and then it just zoomed (higher).  It was like a rocket ship on the way back. If it happens it will be temporary and you should buy all you can possibly buy because if you think we are flooding the world with money now, wait until you see what happens if Europe really starts teetering. They will literally, as Bernanke once said, they will be dropping it (money) from helicopters.”
-Stephen Leeb, Chairman & Chief Investment Officer of Leeb Capital Management-
Meskipun Ben Bernanke baru saja mengatakan didepan anggota Kongres AS bahwa ia tidak akan menambah QE atauQuantitative Easing dalam waktu dekat dan Yunani telah berhasil melakukan bond swap dengan mayoritas kreditur swasta, saya secara pribadi tetap khawatir akan dua hal:
  1. Perekonomian Eropa kemungkinan besar akan mengalami resesi dalam semester pertama ini.  Sebagai akibatnya, ekonomi AS maupun Cina pun diperkirakan akan melambat, dan pada gilirannya menyebabkan bursa saham dunia merosot lagi;
  2. Apapun yang terjadi, Yunani tetap akan bangkrut dalam beberapa bulan kedepan!  Mengapa demikian?  Karena negara inti di Eropa mulai enggan untuk memberikan dana talangan secara terus-menerus, dan masyarakat di Yunani sudah jenuh dengan program penghematan yang dipaksakan oleh Uni Eropa.  Maka jangan heran apabila tiba-tiba ada sebuah pengumuman yang menyerukan bahwa Yunani telah memutuskan untuk meninggalkan penggunaan euro dan beralih kembali ke drachma …
Bahkan tidak semua anggota the Fed setuju dengan Bernanke mengenai kebutuhan akan stimulus tambahan.  Federal Reserve Bank of San Francisco President John Williams misalnya mengatakan the Fed sebaiknya melanjutkan suatu“extraordinary supportive policy” atau kebijakan moneter yang sangat mendukung untuk mengurangi tingkat pengangguran yang kemungkinan akan melampaui 7% selama beberapa tahun mendatang.  Lalu ia juga menambahkan: “This is clearly a situation in which we have to keep applying monetary policy stimulus rigorously.  Looking ahead, we may need to do more if the recovery falters or if inflation stays well below 2%.”
Jadi dalam jangka menengah hingga jangka panjang kedepan, performa emas diperkirakan masih akan cenderung menguat seiring ekspektasi bahwa ECB dan the Fed akan melanjutkan program pelonggaran moneternya untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi.  Dengan meningkatnya jumlah uang yang dicetak oleh bank sentral, maka investor cenderung akan lebih memilih emas sebagai mekanisme lindung nilai terhadap merosotnya nilai investasi pada uang kertas dan portofolio investasi lainnya.
Dan … hanya sebagai tambahan saja, bank sentral di Amerika Serikat telah membeli hutang perumahan (KPR) maupun pemerintah senilai $2.3 trilliun selama dua putaran quantitative easing dari Desember 2008 hingga Juni 2011, yang memacu suatu lonjakan dalam harga emas sebesar 70%.  Maka coba bayangkan apa yang akan terjadi apabila QE3ternyata terwujud …
Proyeksi Elliott Wave untuk harga emas
“… the physical stock of gold hasn’t changed.  All that’s changing is the fundamental cheapness of the metals vis a vis the paper they are priced in. If you go back and look at the Bretton Woods model of valuing money, they would take monetary base and divide it by official gold holdings. They came up with a price of $35 which they tried to maintain. If you were to do that today, you would find that price would be around $10,000.  That’s obviously because since 2008 the Fed has increased base money about 215% to $2.7 trillion.  I think more than anything that qualifies the magnitude of potential change in the gold price. We think base money in the US is going to rise from about $2.7 trillion to $15 trillion to $17 trillion.  All we know is before it’s through, the price (of gold) is going to be significantly higher than where it is today.”
-Paul Brodsky, QB Asset Management Company-
Grafik berikut ini dari Nick Laird di www.sharelynx.com pasti akan membuat semua pecinta emas “ngiler” sehubungan target yang ditetapkan menggiurkan sekali.  Garis biru dengan dua gelombang pertama naik adalah pergerakan emas hingga kini, sementara garis merah adalah estimasi harga emas berdasarkan dua gelombang naik yang telah selesai dibentuk.
Dengan kata lain, grafik tersebut memperlihatkan peta jalan dari emas di masa yang akan datang.  Nick sendiri menyebutnya “… chart porn – the best chart I’ve ever done on gold.  This to me as a T/A (technical analyst) is a Picasso or Rembrandt – it is a work of art.  What’s more, watch this chart every month for the next 16 months and we should hit W4(B) (see position on chart) by June 2013.  If that happens then watch out.”
Saya harus mengakui sepenuhnya setuju dengannya, dan seharusnya setiap investor di pasar emas menyimpan chart ini dengan baik.  Namun selalu ingat juga bahwa Elliott Wave itu tidak sempurna, jadi gunakan ini hanya sebagai sebuah peta kasar yang dapat berubah sewaktu-waktu berkaitan dengan kondisi perekonomian yang sangat dinamis.
Kesimpulan
“To me, it all seems crystal clear at this point.  To avert a near-term economic and financial implosion the authorities throughout the developed world will have to hold their noses and stimulate to whatever degree necessary. No politician today wants to see the system collapse on his watch, so the world will risk eventual hyperinflation and a collapse of the present currency regime rather than voluntarily accept a debt deflation. Given that this credit cycle has dwarfed anything seen in the history of mankind, its resolution is going to be something to behold. Global Financial Crisis No. 1 in 2008 was merely the hors d’oeuvre and we are now awaiting the main course. I envision something along the lines of a hyperinflationary depression accompanied by the final denouement of the latest experiment with pure fiat currency – that is, the worst of all worlds. In the event that I am right, I can assure you that the demand for physical gold and silver is going to overrun all possible sources of supply and even the most outrageously bullish price projections for gold and silver may be exceeded.”
-John Embry, Chief Investment Strategist, Sprott Asset Management-
Dalam jangka pendek (2 hingga 5 pekan kedepan) emas kemungkinan besar masih akan cenderung tertekan menyusul penguatan US dollar maupun pelemahan bursa saham dunia dan komoditas secara umum.  Menurut hemat saya, koreksi harga emas belum selesai sepenuhnya jadi kita sebaiknya membuka posisi jual untuk sementara waktu ataupun menahan diri apabila ingin membeli emas.
Salah satu skenario yang saya sedang mengamati adalah kemungkinan terbentuknya sebuah inverted head-and-shoulders, seperti dapat Anda lihat pada weekly chart diatas ini.  Apabila penurunan kedepan misalnya tertahan di zona support antara $1,550/toz hingga $1,580/toz, bukan tidak mungkin right shoulder atau bahu kanan akan terbentuk.
Lalu jika pada akhirnya harga emas selanjutnya naik lagi dan memecahkan neckline atau garis leher di sekitar$1,770/toz, target penguatan di semester kedua adalah $2,050/toz.  Tetapi sekali lagi perlu saya tekankan bahwa itu secara garis besar akan tergantung pada jumlah uang yang akan dicetak oleh berbagai bank sentral maupun (in)stabilitas di Timur Tengah.
Pada akhirnya saya sangat bullish terhadap emas (dan juga perak) dalam jangka menengah hingga jangka panjang, tetapi dalam jangka pendek emas mungkin akan berkonsolidasi terlebih dahulu sebelum memecahkan resistance dan mencetak level tertinggi terbaru.
Maka jangan lupa untuk buy gold on the dips atau membeli emas pada waktu terkoreksi secara signifikan karena ketika pencetakan uang dimulai kembali, emas tetap merupakan salah satu aset terbaik untuk melindungi kekayaan Anda apabila tingkat inflasi tidak terbendung lagi!
Memang tidak ada yang pasti di hidup kita – kecuali membayar pajak setiap tahun dan meninggal dunia – namun sampai real interest rates positif lagi, krisis hutang di Eropa bisa diatasi dengan baik, dan defisit anggaran di negara maju dikurangi maupun nilai mata uang utama dipertahankan sesungguhnya, saya tetap akan membeli emas sebagai sebuah inflation hedgesafe haven dan alat diversifikasi untuk portofolio saya.  Bagaimana dengan Anda?