Senin, 10 September 2012

Inflasi, Harga Emas, Rule 72 dan Statistik Para Istri…

Sejak ber abad-abad silam orang sudah biasa menghitung kenaikan harga barang-barang dengan cara yang disederhanakan atau apa yang disebut Rule 72. Bila angka 72 ini dibagi dengan kenaikan harga barang rata-rata per tahun, akan ketemu angka berapa tahun harga barang tersebut akan berlipat 2 kalinya. Ilmuwan kemudian menghitung dengan formula yang njlimet, ketemulah angka yang tidak jauh beda – yaitu ada yang ketemu angka 69, 69.3 atau 70.

Sebaliknya juga dengan mengetahui harga barang berlipat dua pada tahun ke sekian, kita bisa menduga rata-rata berapa kenaikan harga (inflasi) barang tersebut pertahunnya. Tidak sangat akurat memang, tetapi bisa menjadi cara mudah kita untuk menentukan sikap terhadap investasi, perencanaan keuangan keluarga , pengamanan hasil jerih payah dlsb.

Dengan menggunakan Rule 72 (atau angka 69 atau 70 yang Anda pilih), kita lebih mudah memahami apakah angka-angka inflasi yang disajikan oleh sumber resmi pemerintah make sense dengan realita yang kita hadapi atau tidak. Pemerintah di seluruh dunia punya kepentingan dengan statistik yang bisa jadi berbeda dengan kepentingan masyarakat, oleh karenanya bahkan di Amerika ada statistik bayangan yang dikeluarkan oleh Shadow Government Statistic.

Kita tidak perlu pusing-pusing membuat statistik bayangan, kita bisa gunakan kenaikan harga emas sebagai pembanding – kemudian cek dengan realita di pasar – mana yang lebih mendekati kenyataan.

Saya gunakan data BPS per Desember mulai dari tahun 2007-2011 untuk pembanding. Lihat hasilnya seperti pada table dibawah.


Dengan rata-rata inflasi umum yang disajikan pemerintah di sekitar angka 6.24 %, maka seharusnya dengan Rule 72 – kenaikan umum harga barang menjadi dua kalinya menjelang tahun ke 12. Atau dengan kenaikan harga bahan pangan yang menurut data inflasi di kisaran 8.90% per tahun, seharusnya hanya akan menjadi dua kali lipatnya pada tahun ke 8. Make sense - kah angka-angka ini ?

Istri Anda mungkin bisa menjawab dengan lebih akurat karena dia yang rajin ke pasar untuk membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari. Coba cek dengan dia dengan dialog yang kurang lebih begini “ ma, uang belanja mama akan papa naikkan menjadi 2 kalinya dalam 8 tahun mendatang – karena menurut data inflasi harga bahan pangan baru akan naik menjadi 2 kali dari sekarang dalam 8 tahun yang akan datang ?”. Cek respon-nya, kemungkinan besarnya serta merta dia akan siap mengeluarkan angka inflasinya sendiri – dan saya yakin angka dia yang lebih mendekati realita.

Angka yang dikeluarkan istri Anda tersebut kemungkinan besarnya akan lebih dekat dengan angka pembanding berupa kenaikan harga  emas rata-rata di tabel tersebut di atas. Harga barang-barang akan naik menjadi dua kalinya dalam tempo sekitar 3 tahun ( atau 4 tahun berdasarkan statistik kita yang lebih panjang).

Mengapa dalam jangka panjang harga emas lebih akurat untuk mendeteksi inflasi yang sesungguhnya di masyarakat ?, karena harga emas dibentuk dengan kekuatan pasar dan dia beriringan dengan harga komoditi lain yang merupakan kebutuhan dasar manusia sejak jaman purba hingga jaman modern ini.

Rule (of thumb) 72 ini akan memudahkan Anda untuk membuat perencanaan keuangan Anda secara sederhana. Misalnya Anda akan pensiun dalam 4 tahun yang akan datang, Anda bisa menghitung kira-kira berapa kebutuhan biaya hidup Anda saat itu.

Anda mau memasukkan anak sekolah 6 tahun yang akan datang, berapa kira-kira yang Anda butuhkan untuk anak Anda saat itu. Menurut data BPS tersebut diatas sebenarnya Anda nggak perlu cemas karena biaya sekolah hanya akan menjadi dua kalinya dalam 18 tahun yang akan datang.

Tapi untuk amannya saya sarankan Anda menggunakan data pembanding saya berupa kenaikan harga emas rata-rata, Anda setidaknya perlu mempersiapkan anggaran yang 4 kali dari sekarang bila Anak Anda akan masuk sekolah 6 tahun yang akan datang. Jadi kalau masuk SMP unggulan saat ini perlu Rp 25 juta, maka untuk anak Anda yang kini baru kelas 1 SD kira-kira akan perlu Rp 100 juta pada saat dia masuk SMP nanti.

Lagi-lagi angka saya mungkin juga tidak akurat, tapi bisa Anda cek dengan istri Anda – mana angka-angka inflasi tersebut yang lebih make sense – untuk keperluan perencanaan keuangan Anda. Wa Allahu A’lam.

Harga Emas : Waktunya Untuk Berselancar …?

Bila mengikuti trend di data yang kami kumpulkan sejak lebih dari empat tahun lalu, bisa jadi hari-hari kedepan adalah waktunya untuk harga emas kembali bergejolak setelah ber-hibernate  selama setahun terakhir. Hal yang sama terjadi awal 2010, setelah harga emas ber-hibernate sejak awal 2009. Pemicu utamanya-pun sama yaitu Quantitative Easing yang dilakukan oleh the Fed-nya Amerika.


Meskipun belum dipastikan jumlah dan waktunya, Quantitative Easing (QE) tahap III sudah diindikasikan olehchairman-nya the Fed akhir pekan lalu. Dua QE terdahulu yaitu tahun 2008 dan 2010 memang terbukti sangat efektif mendongkrak harga emas dunia untuk melejit ke tingkat harga sekarang yang sudah lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan masa-masa sebelum dunia mengenal QE.

Hanya saja ada satu faktor lagi yang dominan yang bisa mempengaruhi harga emas dunia yang kini ada – yang tidak ada pada tahun 2008 atau 2010, yaitu faktor krisis Eropa. Krisis Eropa yang meluas sejak setahun terakhir telah ‘menyamarkan’ permasalahan yang dihadapi di Amerika.

Kinerja ekonomi Amerika yang belum juga berkilau meskipun sudah dua kali dipacu dengan QE I dan QE II, tersembunyikan oleh menguatnya Dollar yang diburu orang yang meninggalkan Euro karena kekawatiran akan krisis yang melanda di wilayah itu.

Pekan ini European Central Bank (ECB) akan mengumumkan langkah-langkahnya untuk penyelamatan krisis di kawasan itu. Bila pasar merasa comfortable dengan upaya yang akan dilakukannya, maka Euro akan kembali menguat – Dollar akan nampak wajah aslinya dan emas akan mendapat satu lagi daya dorong untuk naik ke atas.

Sebaliknya, bila pasar tidak merasa langkah yang ditempuh ECB akan efektif – Euro akan tetap lemah dan orang akan tetap berburu Dollar. Dollar akan tetap relatif perkasa dibandingkan pesaing-pesaingnya, dampak dari QE III untuk sementara mungkin akan teredam dan harga emas bisa ber-hibernate dalam waktu yang lebih panjang.

Either way berspekulasi dengan fluktuasi harga emas dalam jangka pendek tetap tidak kita anjurkan, tetapi memproteksi hasil jerih payah Anda dari penurunan nilai yang tidak terhindarkan ketika mata uang dunia menyusut terus daya belinya – memang sebaiknya dilakukan dengan fokus jangka panjang. Wa Allahu A’lam.