Jumat, 25 November 2011

Perkembangan Terakhir Krisis Eropa

Ilustrasi (Foto: Reuters)

Nurul Qomariyah - detikFinance

Krisis di Eropa belum juga menunjukkan tanda-tanda mereda, bahkan dikhawatirkan terus menyebar ke negara-negara yang lebih besar. Imbal hasil surat utang di berbagai belahan Eropa juga terus melonjak akibat ketidakpastian penanganan krisis.

Melonjaknya tingkat imbal hasil Eropa itu dinilai bisa sangat berbahaya karena beban utang yang harus ditanggung menjadi sedemikian besar. Apalagi untuk negara perekonomian terbesar ketiga di Eropa, Italia yang mencapai 116% dari PDB-nya. 

Berikut perkembangan terbaru dari krisis yang terjadi di Eropa, seperti dikutip dari AFP, Jumat (25/11/2011).

Hungaria: Moody's menurunkan peringkat utang Hungaria satu notch menjadi Ba1, dengan outlook negatif. Penurunan peringkat dilakukan Moody's karena meragukan kemampuan pemerintah Hungaria dalam memenuhi target konsolidasi fiskal dan pengurangan utang publik dalam jangka menengah.

STRASBOURG, Prancis : para pemimpin negara-negara besar Eropa seperti Prancis, Jerman, Italia melakukan pertemuan darurat sehubungan dengan gagalnya lelang surat utang Jerman, yang dikhawatirkan bisa memicu krisis baru yang lebih besar.

PARIS, Prancis: Fitch memangkas peringkat utang Portugal satu noth menjadi 'BB+', dengan status surat utang 'junk' akibat tingginya tingkat utaang dan buruknya proyeksi ekonomi.

LISBON, Portugal: Terjadi pemogokan melawan kebijakan penghematan yang menyebabkan penundaan penerbangan dan terhentinya transportasi publik. Para pekerja memrotes rencana pengetatan anggaran tahun 2012 yang dimaksudkan untuk membantu pembayaran utang Portugal.

BRUSSELS, Belgia: Pemerintah Belgia mendesak masyarakat untuk membantu membiayai utang negar tersebut dengan mendaftar ke surat utang pemerintah seiring krisis politik yang terus berlangsung dan melonjaknya tingkat imbal hasil surat utang.

BERLIN, Jerman: Kanselir Jerman Angela Merkel mempertimbangkan ingin mengubah kebijakan Uni Eropa sebagai respons krisis utang Eropa yang mengancam seluruh blok.

RIGA, Estonia: Pendatang baru di Uni Eropa ini mendesak para anggotanya untuk berkomitmen sendiri menyeimbangkan anggaran dan menyambut baik proposal Uni Eropa untuk meningkatkan pengawasan ekonomi nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar